JAKARTA, wartabrita.com- Bulan Dzulhijjah termasuk salah satu bulan haram yang dimuliakan dalam Islam. Sepuluh hari pertama dari bulan ini memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah Subhânahu wa Ta’âlâ. Banyak dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah yang menunjukkan betapa agungnya sepuluh hari pertama Dzulhijjah.
10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman:
وَالْفَجْرِۙ وَلَيَالٍ عَشْرٍ
Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh.
(QS. Al-Fajr: 1-2)
Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu ‘anhumâ dan sejumlah ulama tafsir menjelaskan bahwa yang dimaksud “malam yang sepuluh” dalam ayat ini adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah[^1].
Mengapa 10 Hari Pertama Dzulhijjah Begitu Istimewa?
Imam Ibnu Qayyim rahimahullâh berkata:
“Hari-hari ini adalah hari-hari paling utama dalam setahun bahkan lebih utama daripada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Tapi sepuluh malam terakhir Ramadhan lebih utama karena di dalamnya ada Lailatul Qadr.”[^2]
Keistimewaan ini disebabkan karena dalam sepuluh hari tersebut terkumpul berbagai jenis ibadah utama: shalat, puasa, sedekah, dzikir, dan ibadah haji. Tidak ada hari-hari lain dalam setahun yang mengumpulkan berbagai bentuk ibadah sebanyak ini.
10 Amalan Sunnah yang Dianjurkan di 10 Hari Pertama Dzulhijjah
1. Memperbanyak Amal Shalih
Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah melebihi amal yang dilakukan pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah…”
(HR. al-Bukhâri no. 969 dari Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu ‘anhumâ)[^1]
Ini mencakup berbagai bentuk amal seperti membaca Al-Qur’an, memperbanyak dzikir, sedekah, memperbaiki hubungan dengan orang lain, dan lainnya.
2. Puasa Sunnah
Disunnahkan untuk berpuasa pada sembilan hari pertama Dzulhijjah, terutama pada hari Arafah (9 Dzulhijjah). Puasa ini memiliki keutamaan besar:
“Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa tahun sebelumnya dan sesudahnya.”
(HR. Muslim no. 1162)[^12]
3. Memperbanyak Takbir, Tahlil, dan Tahmid
Anjuran untuk memperbanyak kalimat dzikir:
-
Takbir: Allâhu Akbar
-
Tahlil: Lâ ilâha illallâh
-
Tahmid: Alhamdulillâh
“Perbanyaklah bertakbir, bertahlil, dan bertahmid di dalamnya.”
(HR. Ahmad dan al-Bazzâr, dan sanadnya hasan)[^2]
4. Shalat dan Menjaga Waktu-waktu Fardhu
Perbanyak shalat sunnah seperti dhuha, rawatib, dan tahajud. Amalan ini sangat dianjurkan sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah Subhânahu wa Ta’âlâ.
5. Meningkatkan Bacaan dan Tadabbur Al-Qur’an
Bulan Dzulhijjah menjadi momentum tepat untuk meningkatkan interaksi dengan Al-Qur’an. Jadikan tilawah dan tadabbur sebagai rutinitas harian selama 10 hari pertama.
6. Bertaubat dan Menjaga Keikhlasan
Gunakan kesempatan ini untuk bertaubat dari dosa, memperbanyak istighfar, dan memperbaiki niat dalam setiap ibadah. Amalan yang ikhlas akan bernilai besar di sisi Allah.
7. Sedekah dan Amal Sosial
Perbanyak sedekah dan membantu sesama, baik dalam bentuk materi, tenaga, atau waktu. Sedekah termasuk amal yang sangat dicintai oleh Allah, apalagi dilakukan pada hari-hari yang mulia.
8. Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah
Bagi yang mampu, haji dan umrah adalah amal puncak di bulan Dzulhijjah:
“…Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allâh adalah melaksanakan haji ke Baitullâh, bagi siapa yang mampu…”
(QS. Âli ‘Imrân: 97)
Keutamaan haji dan umrah:
-
Menghapus dosa dan kesalahan.
-
Haji mabrur balasannya adalah surga.
-
Menghapus kemiskinan dan dosa.
-
Salah satu jihad terbaik bagi wanita.
9. Menyembelih Hewan Qurban
Puncaknya adalah ibadah qurban pada tanggal 10 Dzulhijjah. Ini adalah sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan bagi yang mampu.
Meneladani Nabi Ibrahim ‘alaihissalâm yang menunjukkan ketaatan luar biasa kepada Allah.
10. Menjaga Adab dan Konsistensi Ibadah
Jangan hanya semangat di awal, tetapi pertahankan ibadah hingga akhir 10 hari. Perhatikan adab dalam beribadah: jaga lisan, niat, dan tidak merusak amalan dengan riya’ atau lalai.
Sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah momen yang sangat langka dan penuh keberkahan. Dalam hari-hari ini, kita bisa meraih pahala yang berlipat ganda, bahkan lebih utama dari jihad di jalan Allah jika tidak dilakukan dengan pengorbanan jiwa dan harta.
Jadikan waktu ini sebagai batu loncatan menuju perubahan diri yang lebih baik. Mari perbanyak amal, jaga hati, dan songsong hari-hari terbaik ini dengan semangat ibadah dan cinta kepada Allah Subhânahu wa Ta’âlâ.
Tinggalkan Balasan