Home

About Us

Advertisement

Contact Us

  • Facebook
  • X
  • Instagram
  • Pinterest
  • WhatsApp
  • RSS Feed
  • TikTok
WartaBrita

WartaBrita

Info Update Terpercaya

  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Sports
  • otomotif
  • Tekno
  • Muslim
Search

Penggelapan Sejarah SO 1 Maret di Balik Pembantaian Penduduk Kemusuk

Avatar Dewa Panglima
Dewa Panglima
Jumat, 17 Maret 2023 – 00:12
Penggelapan Sejarah SO 1 Maret di Balik Pembantaian Penduduk Kemusuk

JAKARTA, wartabrita.com- Jangan-jangan, para penyusun Keputusan Presiden No. 02 tahun 2022 belum mengerti, bahwa dua bulan sebelum Serangan Oemoem 1 Maret 1949 yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto, ada ratusan yang bisa tercatat namanya hanya 202 korban penduduk Dusun Kemusuk dan sekitarnya yang gugur dibantai oleh para tentara Belanda pada 7 dan 8 Januari 1949.

Ratusan korban yang gugur sebagai kusuma bangsa itu hingga kini terbaring abadi di Makam Somenggalan, Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul. Ratusan korban yang menjadi perisai bagi Letnan Kolonel Soeharto itulah yang melatari penyelenggaraan seminar nasional bertajuk “Kemusuk Bersimbah dan Letnan Kolonel Soeharto” yang diadakan oleh Museum Purna Bhakti Pertiwi bersama Yayasan Kajian Citra Bangsa pada Kamis pagi, 16 Maret 2023 di Ruang Utama Museum Purna Bhakti Pertiwi.

Seminar yang mengangkat tema “Kemusuk Bersimbah dan Letnan Kolonel Soeharto” ini dihadiri berbagai pakar, antara lain Jenderal (Purn.) Tyasno Sudarto, Dr. Sumardiansyah Halim Perdana Kusumah (Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia), Noor Johan Nuh (Penulis buku-buku tentang Pak Harto), dan akan dimoderatori Diana Trisnawati M. Hum.

Acara ini juga diikuti oleh para pelajar, mahasiswa, para tokoh lokal maupun nasional, guru sejarah, sivitas akademika, serta berbagai elemen masyarakat luas.

Berbagai rangkaian acara ini memang dimaksudkan untuk merawat ingatan seluruh Bangsa Indonesia atas kekejaman genosida yang telah dilakukan oleh tentara Belanda dalam Agresi Militer Belanda II di Indonesia saat itu. Sebagaimana diceritakan almarhum Probo Sutejo dalam buku Biografi Novelistiknya yang berjudul “Saya dan Mas Harto”, pada sekitar awal Januari 1949, setiap hari, pasukan Belanda menginterogasi semua orang di Kemusuk.

Ketua Yayasan Kajian Citra Bangsa Mayjend. (Purn.) Lukman R. Boe mengatakan, mereka mencari tahu di mana Letkol. Soeharto yang telah memimpin serangan malam hari terhadap pasukan Belanda di sekitar Kantor Pos Besar, Secodiningratan, Ngabean, Patuk, Sentul, dan Pengok, pada 29 Desember 1948.

“Serangan Letkol Soeharto tersebut cukup memakan banyak korban jiwa dan bangunan di pihak Belanda. Padahal, sebelumnya, pasukan Belanda telah merasa menang ketika menangkap Presiden, Wakil Presiden, dan beberapa Menteri. Serangan tersebut telah menyulut kemarahan seluruh tentara Belanda,” kata Lukman.

Alih-alih mendapat informasi, ternyata, berbagai interogasi para tentara Belanda tersebut hanya menghasilkan nihil.

Sehingga akhirnya, dengan sangat kalap dan membabibuta, para tentara Belanda menembaki semua kaum pria yang terlihat di Desa Kemusuk maupun desa-desa di sekitarnya.

“Tiap kali selesai menembak pria, jasadnya langsung dilempar ke dalam api yang berkobar-kobar. Termasuk di antaranya yang menjadi korban adalah Atmo Pawiro (ayahanda Probosutejo), serta lebih dari 200 korban lain—3 di antaranya adalah bayi dan balita),” tambah Lukman.

Mereka membakar semua rumah dan tempat penyimpanan jerami. Saat itu, Kemusuk yang damai telah berubah menjadi neraka mengerikan yang dipenuhi letusan senjata.

Desa Kemusuk seketika berubah menjadi ladang pembantaian (Killing Field). Genosida ini bisa dikategorikan dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang cukup berat.

Peristiwa mengerikan ini menjadi catatan sejarah kelam bagi Bangsa Indonesia dan perlu selalu diseminarkan setiap tahun bersama berbagai pakar sejarah, guru sejarah, para pelajar dan mahasiswa, serta seluruh elemen Bangsa Indonesia.

Harapannya, dengan mengenang peristiwa Pembantaian ini sebelum adanya Serangan Umum 1 Maret 1949, bisa menggugah kepedulian dan dapat menjadi ruh bagi generasi penerus bangsa agar memiliki sikap patriotisme dan nasionalisme dalam mengisi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945.

Sebuah Patriotisme dan pengorbanan yang sangat besar ini bisa menjadi teladan bersama hingga kapan pun.

Sebuah teladan besar dari kisah seorang patriot yang telah melakukan 4 kali serangan malam hari (29 Desember 1948, 9 Januari 1949, 16 Januari 1949, 4 Februari 1949) dan satu serangan siang hari yang membelalakkan mata dunia (1 Maret 1949) oleh seorang putra Kemusuk yang menjadi Komandan Wehrkreise III bernama Letnan Kolonel Soeharto.

“Seorang patriot yang peran besarnya digelapkan dalam Keputusan Presiden No. 02 tahun 2022 lalu. Apakah ini memang sebuah proses penggelapan sejarah?” tutupnya.

 

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

  • Yandex.com dan Yandex Browser JepangJelajahi Dunia Konten Menakjubkan dengan Yandex.com dan Yandex Browser Jepang
  • Haidar Alwi Sang Pahlawan Masa Kini
  • Nikmati Momen Santai dengan Menonton Film di Bioskop DenpasarNikmati Momen Santai dengan Menonton Film di Bioskop Denpasar
  • Squid Game 2 Diprediksi Akan Mencetak Rekor Baru Dalam Dunia HiburanSquid Game 2 Diprediksi Akan Mencetak Rekor Baru Dalam Dunia Hiburan
  • Melaksanakan doa setelah shalat Jumat adalah amalan yang penuh keberkahan dan sangat dianjurkan dalam agama Islam.Bacaan Doa Setelah Shalat Jumat Serta Keutamaan dan Panduan Tuntunannya
Tweets by wartabritaa

About Us

Wartabrita

Warta Brita adalah media digital independen yang hadir untuk menyajikan informasi aktual, faktual, dan terpercaya kepada masyarakat Indonesia. Kami percaya bahwa informasi yang jujur dan akurat adalah fondasi penting dalam membangun masyarakat yang sadar, kritis, dan cerdas.

Berdiri dengan semangat jurnalisme positif, kami berkomitmen menyuguhkan konten dari berbagai kategori seperti:

  • Berita Terkini
  • Nasional & Internasional
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Inspirasi & Viral

Warta Brita dikelola oleh tim muda yang profesional, berpikiran terbuka, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Kami memadukan kecepatan dalam menyajikan informasi dengan ketelitian dalam memverifikasi fakta.

Latest Articles

  • Dari Lemari ke Pasar: Kisah di Balik Ramainya Garage Sale Jakarta

    Dari Lemari ke Pasar: Kisah di Balik Ramainya Garage Sale Jakarta

    Rabu, 20 Agustus 2025 – 02:08
  • Bayi Tabung Lebih Mudah dan Dekat, Smart Fertility Clinic Resmi Buka di Semarang

    Bayi Tabung Lebih Mudah dan Dekat, Smart Fertility Clinic Resmi Buka di Semarang

    Sabtu, 9 Agustus 2025 – 08:19
  • Tablet Stylish & Tipis dengan Performa Maksimal di Harga Terjangkau

    Tablet Stylish & Tipis dengan Performa Maksimal di Harga Terjangkau

    Jumat, 25 Juli 2025 – 19:39

Tiktok wartabrita

@wartabrita
  • Instagram
  • Facebook
  • LinkedIn
  • X
  • VK
  • TikTok

Copyright ©2025 WartaBrita. All Rights Reserved

Scroll to Top