UAS Ditolak Masuk ke Singapura, PAN Desak Pemerintah RI Bersikap

UAS Ditolak Masuk ke Singapura, PAN Desak Pemerintah RI Bersikap
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto

Jakarta, Wartabrita.com – Ustadz Abdul Somad ditolak masuk ke Singapura dan dipulangkan ke Indonesia Senin (16/5). UAS menyebut hendak mengunjungi negeri Singa itu bersama keluarga untuk berlibur, bukan untuk berdakwah apalagi menggelar tabligh akbar.

Pendakwah asal Riau itu bahkan sempat ditarik paksa dan diminta menunggu di ruangan sempit 1 x 2 m. Padahal, otoritas imigrasi Batam menyebut keberangkatan UAS tidak memiliki masalah dan persyaratan lengkap.

Bacaan Lainnya

Menanggapi hal tersebut, politisi PAN yang juga Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto menyampaikan kekecewaan dan kecaman partainya mengetahui situasi yang dihadapi Ustadz Abdul Somad.
“PAN mengecam keras otoritas imigrasi Singapura dan meminta pemerintah RI mengusut tuntas alasannya. Dubes kita juga jangan lepas tangan. Harus meng-clear-kan situasi yang ada. UAS bukan penjahat, pengedar narkoba atau teroris. Penolakan Singapura perlu dipertanyakan. Tidak beralasan.” Katanya.

Dubes Indonesia Untuk Singapura Suryopratomo pun memberikan keterangan tentang hal tersebut. “Beliau tidak dideportasi tetapi tidak mendapatkan izin untuk masuk Singapura. Jadi diminta kembali ke Indonesia,” kata Suryapratomo Selasa (17/5/2022).

Terkait alasan, dia menjelaskan, pihaknya tidak bisa mengungkapkan dan melempar pertanyaan ke Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura di Jakarta. “Kalau alasannya yang tepat mungkin tanyakan kepada Kedubes Singapura di Jakarta. Karena mereka yang lebih berhak menjelaskan alasannnya,” imbuh Suryopratomo.

Menurut Yandri Susanto, Dubes Suryopratomo tidak bisa lepas tangan seperti itu. Karena Dubes merupakan representasi resmi pemerintah Indonesia di sana. “Tidak bisa lepas tangan dan melempar ke Kedubes Singapura di Jakarta. Dubes harus cari tahu apa alasannya dan ikut membela. UAS adalah WNI, haknya sedang dicederai. Apalagi ia dicurigai berlebihan. UAS adalah ulama yang dihormati di Indonesia.” ucap Yandri.

Pos terkait