Jakarta, wartabrita.com- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022 yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018.
Salah satu wilayah yang menjadi fokus pembangunan Pemprov DKI Jakarta adalah Kawasan Terpadu Cakung Barat, Jakarta Timur, seluas sembilan hektar.
Dalam dokumen RPJMD 2017-2022 tersebut, disebutkan bahwa Pengembangan Kawasan Cakung Barat Terpadu merupakan salah satu alternatif strategi untuk mendorong arah pengembangan kota ke arah Timur Jakarta.
Kawasan ini berada pada pemukiman padat di Kelurahan Cakung Barat dengan peruntukan makro yang secara umum adalah zona industri.
Untuk mempercepat pembangunan kawasan tersebut, Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, meninjau lokasi pembangunan bersama Asisten Pembangunan Setda Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal dan Wali Kota Jakarta Timur, M. Anwar, pada Sabtu (18/7).
“Saya meninjau Kawasan Terpadu di wilayah Cakung Barat yang sudah masuk dalam RPJMD yang disusun oleh Pak Gubernur. Wilayah ini juga sudah menjadi kawasan strategis daerah 2021 yang telah disusun oleh Pemkot Jakarta Timur. Mudah-mudahan kita akan melaksanakan apa yang sudah diperintahkan Pak Gubernur untuk dipercepat,” ungkap Wagub Ariza di lokasi peninjauan.
Pembangunan kawasan dengan ketersediaan aksesibilitas yang optimal dan pola ruang mixed use menjadi konsep utama dari Kawasan Terpadu ini.
Dilengkapi pula dengan berbagai elemen kegiatan, seperti pembangunan rumah sakit tipe B, kantor kelurahan, rusunawa, puskesmas, dan taman.
“Dan di sini juga nanti seperti yang disampaikan Pak Walikota, ada program jalan alternatif untuk mengurangi kemacetan di wilayah Cakung. Daerah padat penduduk di sini juga segera diperbaiki jadi lebih bersih, lebih rapih, lebih indah, lebih hijau, lebih tertib. Kita juga akan bangun rusunawa supaya masyarakat akan pindah ke tempat yang lebih bersih dan lebih baik. Kemudian, juga ada rumah sakit, rumah ibadah, IPAL, TPST, GOR, dan fasilitas publik lainnya,” jelas Wagub Ariza.
Di sisi lain, Wagub Ariza memahami bahwa terdapat keterbatasan anggaran pembangunan yang merupakan dampak dari adanya wabah COVID-19 di Jakarta. “Tapi, kita akan mencari solusi optimalisasi APBD, termasuk dari keterlibatan swasta dan pihak dunia usaha lain untuk terlibat. Itu untuk memastikan program pembangunan Kawasan Terpadu di Cakung Barat bisa segera terlaksana,” tegasnya.
Untuk diketahui, lokasi ini memiliki akses jalan masuk dari Jl. Tipar Cakung – Jl. Cakung Barat dengan batas lahan sebelah Utara adalah Rusun Albo, batas Selatan yaitu Saluran Bekasi Tengah, batas Timur yaitu Jalan Pool PPD (lebar ±8 m, dengan rencana jalan double (2x11m), batas Barat yaitu lahan kosong (zona R.7) dan bangunan PT.Mitsubishi Krama Yudha Motor, Jalan Inspeksi Kali, serta Cakung Drain.
Masih berada di Wilayah Jakarta Timur, Wagub Ariza juga menyempatkan untuk meninjau rencana pengembangan revitalisasi Terminal Rawamangun.
Menurutnya, penggunaan terminal ini belum optimal pascarevitalisasi pada tahun 2015.
“Revitalisasi saat ini masih sedang tahap diinventarisir, nanti kita akan kerja sama dengan pihak ketiga, karena ada COVID-19, kita tidak memiliki dana yang cukup. Tapi, kita tidak akan menyerah, kita akan terus mencari terobosan dan solusi, sehingga terminal ini bisa digunakan lebih baik lagi,” tegasnya.
Menurut Wagub Ariza, revitalisasi Terminal Rawamangun ini akan selaras dengan kebijakan integrasi moda, fisik, dan ticketing yang telah dilakukan perjanjian kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN beberapa waktu lalu.
“Kita harus memastikan bahwa kota Jakarta bisa sejajar dengan kota-kota di dunia. Tidak hanya aman, bersih, dan rapi, tapi juga memiliki transportasi yang terintegrasi dengan baik, sehingga bisa memberikan kenyamanan serta memastikan bahwa pengguna moda transportasi dapat berpindah antarmoda yang lain dan tetap tepat waktu,” tutupnya.