TANGERANG, wartabrita.com – Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid, bersama Wakil Bupati Intan Nurul Hikmah, telah menjalankan berbagai program prioritas sejak menjabat. Memasuki lebih dari 100 hari masa kepemimpinan, keduanya mulai menunjukkan hasil nyata dari visi dan misi yang mereka usung.
Salah satu capaian awal yang mereka soroti adalah penurunan tingkat pengangguran di wilayah Kabupaten Tangerang. Berdasarkan data dari BPS, angka pengangguran yang sempat mencapai 8,92 persen pada 2019 berhasil ditekan hingga ke angka 6,06 persen.
Maesyal menegaskan komitmennya untuk terus memperluas lapangan kerja melalui pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di berbagai lokasi, serta menghadirkan BLK keliling yang menyasar tiap kecamatan. Program pelatihan kerja ini juga didukung dengan kolaborasi bersama dunia usaha untuk memastikan para peserta memiliki peluang kerja yang nyata setelah pelatihan.
Selain isu ketenagakerjaan, sektor pendidikan juga menjadi perhatian. Pemerintah Kabupaten Tangerang telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp40 miliar untuk membantu biaya pendidikan di sekolah swasta tingkat SD dan SMP bagi siswa dari keluarga tidak mampu. Dengan langkah ini, anak-anak yang tidak tertampung di sekolah negeri tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa biaya.
Maesyal pun menyampaikan apresiasi kepada insan pers yang terus mengawal dan menyampaikan informasi program pemerintah kepada publik. Di sisi lain, Wakil Bupati Intan Nurul Hikmah berharap, lewat peningkatan sektor pendidikan, pelatihan kerja, dan sinergi dengan perusahaan-perusahaan lokal, taraf ekonomi masyarakat dapat meningkat dan angka kemiskinan semakin ditekan.
Semua langkah ini merupakan bagian dari rencana strategis yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Program ini mencakup penguatan sistem pemerintahan yang efisien, pembangunan ekonomi yang kompetitif, pelayanan kesehatan dan pendidikan berkualitas, pembangunan infrastruktur merata, serta pelestarian lingkungan hidup.
Percepatan Pembangunan Infrastruktur di 29 Kecamatan
Dalam kurun waktu 100 hari kerja, Pemkab Tangerang juga fokus pada pembangunan infrastruktur, khususnya perbaikan dan pelebaran jalan, pembangunan saluran air, serta jembatan di berbagai wilayah. Total 80 titik jalan dan 20 titik drainase menjadi sasaran utama.
Bupati Maesyal menekankan bahwa kualitas jalan yang baik sangat berpengaruh terhadap efisiensi mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi lokal. Ia berharap jalan-jalan yang telah diperbaiki dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Iwan Firmansyah, menyampaikan bahwa sejak April 2025, sekitar 75 persen proyek infrastruktur sudah diselesaikan, dengan target rampung sepenuhnya pada Oktober 2025. Salah satu ruas jalan yang telah dikerjakan adalah Jati Gintung–Cituis di Kecamatan Sukadiri, lengkap dengan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) guna memperkuat struktur jalan di daerah rawan longsor dan banjir.
Untuk mendukung proyek infrastruktur ini, Pemkab Tangerang mengalokasikan dana APBD sebesar Rp164 miliar untuk 87 paket pekerjaan yang mencakup pembangunan jalan, saluran, dan jembatan.
Beberapa proyek lainnya yang telah berjalan atau sedang dikerjakan termasuk Jalan Syech Nawawi (menuju Tugu KB, Tigaraksa), ruas Cibadak–Tigaraksa, Cisauk–Suradita, Ceplak–Kronjo, Ceplak–Balaraja, dan Ceplak–Kresek.
Pengembangan Sistem Drainase Secara Bertahap Hingga 2030
Di sisi lain, Kepala Bidang Drainase, Yawan Duriawan, mengungkapkan bahwa dari total panjang jalan kabupaten 1.096,26 km, baru sekitar 400 km yang dilengkapi saluran drainase. Oleh karena itu, pihaknya berencana menambah 13 km drainase setiap tahun hingga tahun 2030, menyesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah.
Beberapa saluran air yang telah dibangun berhasil mengurangi genangan air di titik rawan seperti Jalan Mpu Tantular–Padjajaran, Perumnas 2 dan 3, Gading Serpong–Cisauk, Suradita–Kranggan, Pasar Kemis–Rajeg, dan Sepatan–Kedaung Barat.
Yawan menambahkan bahwa alih fungsi lahan dan bangunan yang tak memperhatikan sistem drainase menjadi salah satu penyebab utama genangan di banyak tempat. Oleh karena itu, pembangunan drainase dilakukan secara menyeluruh dengan memperhatikan aspek lingkungan sekitar.
Tinggalkan Balasan